Kamis, 09 Juni 2011

Rahasia Hikmah di Balik Nama Nabi dan Rasul


Tema Tausiyah:
RAHASIA HIKMAH DI BALIK NAMA-NAMA NABI DAN RASUL

Oleh : Bahril Ulum, Aqs.

Setiap sesuatu ada hikmahnya. Kalimat ini adalah kalimat yang sering kita dengar dari siapa saja manakala terjadi sesuatu peristiwa. Apakah hikmah itu? Hikmah adalah sebuah kata yang sesungguhnya memiliki makna sangat luas apabila dilakukan pengkajian lebih mendalam. Hikmah merupakan sebuah ujaran yang akan menimbulkan kita menjadi bersikap bijak dan dapat membawa kalbu kita pada kawasan sabar dan ikhlas, manakala kita mendengarnya. Hikmah laksana butiran mutiara dan siraman cahaya kesejukan yang akan menenteramkan kita menuju keridlan Allah. Hikmah adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh kita, disadari atau tidak, ketika kita sedang berhadapan dengan sesuatu persoalan hidup di kehidupan ini.
Jika demikian adanya, maka kata “Al-Hikmah” merupakan sebuah kekuatan Ilahiyah yang memiliki keistimewaan tersendiri. Ia dapat kita temukan di segala sudut kehidupan. Di dalam persoalan rumah tangga, bisnis, permusuhan, kekacauan, bentrokan, bencana, nasib orang lain, musibah yang menimpa diri kita atau orang lain, dan sebagainya. Hikmah dapat pula kita peroleh di setiap gerakan shalat kita, di takbir kita, di dalam sujud kita, di dalam takhyat kita dan di setiap amal peribadahan yang kita lakukan. Pendeknya hikmah merupakan sebuah rahasia yang dapat kita temukan dan kita ambil sebagai i’tibar atau pelajaran untuk hidup kita di segala sesuatu, entah itu terlihat buruk atau baik. Karena hikmah tidak saja kita temukan dari satu peristiwa, tetapi hikmah dapat pula kita temukan pada nama-nama segala sesuatu di ala mini, benda atau hewan dan juga nama-nama kita sendiri sebagai manusia dan hamba Allah. Termasuk di dalamnya adalah nama-nama Nabi dan Rasul Allah.
Pada nama-nama Nabi dan Rasul pastilah ada rahasia hikmah yang terkandung di dalamnya. Siapakah yang memberikan nama terhadap 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita kenal. Kenapa manusia pertama yang diciptakan serta nabi yang pertama diutus diberi nama “ADAM” dan nabi terakhir dengan nama “MUHAMMAD”? Siapakah sesungguhnya yang memberikan nama-nama Nabi dan Rasul itu? Hikmah apakah yang dapat kita temukan dari nama-nama Nabi dan Rasul tersebut?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, apabila kita lakukan pengkajian maka kesimpulan yang akan didapat menjadi suatu hikmah yang dalam maknanya bagi perjalanan hidup kita sebagai hamba Tuhan. Karena jelas, tidak ada sesuatu di jagad semesta ini yang tidak memiliki aturan. Maka tentulah penetapan nama-nama Nabi dan Rasul itu merupakan sebuah scenario Allah SWT. Yang di dalamnya terkandung suatu rahasia yang merupakan pesan bagi kita sebagai umat nabi.
Nah, jika kita menukil satu penggalan ayat dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqarah, bahwa “Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan sesungguhnya segala sesuatu akan kembali kepada Allah), maka kita akan sepakat, bahwa nama-nama Nabi dan Rasul, dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad adalah langsung dari Allah. Allah yang memberikan nama-nama itu. Bahkan termasuk nama-nama kita sendiri. Pertanyaannya sekarang; kenapa  Allah memberikan nama pada manusia pertama Nya dan Rasul awal itu dengan nama “ADAM” sedangkan Nabi dan Rasul terakhir Nya dengan nama “MUHAMMAD”?
Nama ADAM jika dilihat dari huruf arab memiliki 3 huruf, yakni ‘alif’, ‘dal’ dan ‘mim’. Ketiga huruf ini jika kita lakukan pengkajian merupakan suatu peringatan dari Allah yang telah digariskan sebagai scenario bagi tujuan hidup manusia di dunia ini. Apakah peringatannya? Huruf ‘alif’ memiliki siratan sebagai kata sandi dari lafadz “Allah”. Artinya bahwa Allahlah yang menciptakan makhluk Nya bernama al-insan. Adam alaihi salam di tempatkan di jannah Nya yang sangat indah tiada tara. Kemudian Adam diskenario oleh Allah untuk keluar dari syurga. Ia diturunkan ke dunia sebagai cikal kehidupan manusia hingga hari kiamat. “Dunia”, lafadz ini adalah siratan kata sandi dari huruf kedua dari nama ADAM yakni huruf ‘dal’. Sedanngkan huruf ketiga dari nama Adam adalah huruf ‘mim’. Huruf ini mengandung makna sebagai kata sandi dari lafadz “Munajat” yang berarti ibadah menyembah kepada Allah.
Bersandar dari kata sandi atau kata rahasia yang terkandung di dalam ketiga huruf dari nama Nabi ADAM, kita akan dapat mengambil hikmah, bahwa sesungguhnya manusia berasal dari Allah, diturunkan di dunia ini untuk suatu tujuan yakni bermunajat atau beribadah hanya kepada Allah. Peringatan ini sangat jelas tersurat di dalam Al-Qur’an bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Nya saja.
وَماَ خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَ
“Dan tidaklah Kami menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku.”

Ibadah adalah sebuah pekerjaan suci. Yang harus dilakukan setiap manusia sebagai hamba Allah di dunia ini. Kenapa ibadah harus menjadi bagian dari rutinitas kita sehari-hari, adalah karena kita akan kembali kepadanya. Kita akan meninggalkan dunia ini dan akan kembali kepada Allah. Maka manakala kita kembali kita harus membawa hasil atas hidup kita di dunia ini. Karena dunia adalah ladang bercocok tanam peribadahan yang kelak akan kita panen di alam kelanggengan.
Setelah kita memahami rahasia hikmah di balik nama Nabi ADAM, maka tentulah sebagai hamba Allah, kita harus menyadari untuk apa dan kenapa kita hidup di dunia ini. Dan selanjutnya pertanyaan yang akan muncul adalah; bagaimana dan dengan apa kita beribadah kepada Allah.
Jawaban dari pertanyaan ini terdapat dalam nama Nabi MUHAMMAD. yang merupakan panduan bagi kita untuk beribadah kepada Nya. Kita lihat, nama Muhammad terdiri dari 4 huruf yakni huruf  ‘mim’, ‘ha’, ‘mim’, dan huruf ‘dal’. Empat huruf yang apabila kita perhatikan sebagai sebagai sebuah isyarat keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Huruf ‘mim’ yang pertama sebagai kata sandi dari lafadz “Munajat”. Artinya bagaimana cara kita beribadah kepada Allah, ikutilah apa saja yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw. sebagai nabi pamungkas dari seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah. Untuk apa bermunajat kepada Allah dengan mengikuti syariat yang dibawa oleh Rasul Muhammad? Penjelasannya adalah terdapat dalam huruf ‘ha’ yang merupakan kata sandi dari lafadz “Haafidzun” (menjaga). Artinya, bahwa syariat atau aturan Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk kita sebagai ummatnya adalah bertujuan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan dunia agar tidak porak poranda. Dan kenapa kita mesti mengikuti syariat Nabi Muhammad adalah karena beliau merupakan kunci pembuka dari segala persoalan dunia dan akhirat. Hal ini dapat kita gali dari dua huruf setelah huruf ‘mim’ dan huruf ‘ha’, yakni huruf ‘mim’ kedua dan huruf ‘dal’. Huruf ‘mim’ menjadi kata sandi dari lafadz “Miftahun” (kunci pembuka) dan huruf ‘dal’ merupakan kata sandi dari lafadz “Dunya wa Diin”.
Begitulah siratan rahasia yang dapat kita simpulkan dari nama Nabi Adam dan Nabi Muhammad. Bahwa manusia diciptakan oleh Allah dan dihidupkan di dunia ini adalah untuk beribadah. Dengan mengikuti ajaran-ajaran syariat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai kunci pembuka segala urusan dunia dan akhirat.